Minggu, 20 Juni 2010

koleksi foto ikan cantikl

teman2,,
didunia ini rupanya banyak lho ikan yang cantik,
liat yuk!!!!!























tentang budidaya perairan (faperika)


Jurusan Budidaya Perairan adalah adalah satu diantara enam jurusan yang ada di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Jurusan ini didirikan pada tahun 1985 dengan tujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang budidaya perairan serta menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan teknologi dalam membudidayakan organisme perairan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, jurusan Budidaya Perairan dilengkapi dengan lima laboratorium yaitu :

1) Laboratorium Balai Benih Ikan,
2) Laboratorium Pengelolaan Kualitas Air,
3) Laboratorium Teknologi Budidaya,
4) Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan dan
5) Laboratorium Nutrisi Ikan. Selain

itu Jurusan Budidaya dilengkapi pula dengan sarana penunjang pendidikan seperti 1) kolam percobaan dan kolam air deras.



Visi

Visi Jurusan Budidaya Perairan adalah sebagai pusat informasi Budidaya dan Produksi Ikan di riau

Misi

Misi dari Jurusan Budidaya perairan adalah :

Menghasilkan lulusan yang ahli dalam budidaya perairan Mengembangkan budidaya dalam rangka pelestarian sumberdaya dan peningkatan ekonomi masyarakat

Motto

Moto Jurusan Budidaya Parairan adalah berbudi dan berdaya saing tinggi

Sabtu, 19 Juni 2010

legenda putri duyung




Menurut legenda, puteri duyung adalah makhluk air yang memiliki kepala dan tubuh layaknya seorang perempuan dan ekor menyerupai ikan. Ikan duyung hidup di dasar laut dan dikatakan merupakan seorang puteri yang telah disumpah sebahagian anggotanya daripada paras pinggang hingga ke kaki menjadi ikan.

Puteri duyung merupakan makhluk legendaris yang ceritanya sudah beredar berabad-abad yang lalu. Mereka termasuk salah satu makhluk legendaris separuh manusia separuh hewan. Cerita mengenai ikan duyung wujud dalam hampir semua masyarakat di dunia. Dalam mitologi Yunani, ikan duyung dikatakan selalu menggoda para pelaut yang lalai. Sesiapa yang tergoda akan menemui ajalnya. Masyarakat Babilonia pula menyembah puteri duyung sebagai dewa laut yang dikenal sebagai Ea atau Oannes. Oannes digambarkan sebagai duyung jantan.
Cerita tentang ikan duyung atau puteri duyung pertama kali ditemukan di Assyria. Cerita itu berkisah tentang Dewi Atargatis, Ibu dari ratu Assyria, Semiramis. Dewi Atargatis jatuh hati pada seorang gembala, yang kemudian terbunuh olehnya. Karena malu, ia menceburkan diri ke danau untuk mengubah diri menjadi ikan. Namun, air tidak bisa mengubah dirinya sepenuhnya karena ia masih memiliki kekuatan sebagai seorang Dewi. Akhirnya, hanya separuh tubuhnya yang menjadi ikan.

Legenda Yunani yang terkenal menceritakan bahwa puteri duyung adalah Thessalonike, adik Alexander Agung yang berubah menjadi duyung setelah meninggal. Dia hidup setelah mati sebagai puteri duyung di laut Aegea, dan selalu menanyakan nasib kakaknya.

Dia hanya menanyakan satu hal bila ada pelaut melintas. Dia selalu bertanya:

* Ζει ο βασιλιάς Αλέξανδρος? (Zi o basiliás Aléxandros?)

(Apakah Alexander Agung masih hidup?).

Jika dia bertanya demikian, jawaban yang tepat adalah:

* Ζει και βασιλεύει (Zi kē basileúi)

(Dia masih hidup dan masih memerintah).

Bila tidak menjawab seperti demikian, maka ia berangsur-angsur berubah menjadi Gorgon dan mencelakai pelaut yang sedang melintas.

Kisah mengenai puteri duyung kini sudah universal, mendunia, dan bukan milik suatu daerah atau negara saja. Banyak orang dari berbagai negara menciptakan karakter puteri duyung masa kini atau masa lalu sesuai dengan imajinasinya.
Beberapa makhluk legendaris yang karakternya mirip puteri duyung juga ditemukan di beberapa negara, seperti: Mami Wata dari Afrika barat dan tengah; Russalki (Rusalka) dari Rusia dan Ukraina; Merrow dari Irlandia dan Skotlandia; Oceanid, Nereid, dan Naiad dari Yunani, ketiganya adalah Nymph air. Dalam dongeng dan cerita rakyat Eropa, ada makhluk yang wujudnya menyerupai puteri duyung disebut Melusine, berwujud wanita dari kepala sampai pinggang, sedangkan berwujud ikan dari pinggang ke bawah, dengan dua ekor yang bercabang atau kadang-kadang seperti ular. Di Jepang, jika manusia memakan daging puteri duyung, maka akan memperoleh keabadian. Dalam beberapa cerita rakyat di Eropa, puteri duyung dapat mengabulkan permohonan.
Puteri duyung merupakan makhluk dalam kisah-kisah zaman dulu yang kini sangat terkenal karena dimunculkan kembali melalui imajinasi-imajinasi baru dan beberapa cerita meminjam karakter puteri duyung sebagai makhluk asing yang menawan.

Funny Fishing.....

cumi2 raksasa selandia baru


Para ilmuwan kelautan dari Selandia Baru memulai persiapan untuk mengotopsi seekor cumi-cumi raksasa yang ditangkap tahun lalu. Penelitian terhadap cumi-cumi seberat 500 kilogram dan panjang 7,8 meter itu dilakukan untuk mengungkap rahasia salah satu raksasa laut yang masih sangat misterius.

Cumi-cumi tersebut telah dikeluarkan dari kotak es ruang penyimpanannya dan dipindahkan ke dalam tangki berisi larutan garam hari ini. Es juga ditambahkan ke selama tangki agar proses pencairan lambat sehingga bagian tubuh terluar yang masih segar tidak rusak karena keriput.

Setelah mencair seluruhnya, para peneliti akan mempelajari lebih dalam mengenai bentuk anatominya, membedah isi perut dan mulutnya. Sampel jaringan juga akan diambil untuk analisis DNA dan mengidentifikasi jenis kelaminnya. Proses otopsi untuk mengungkap kehidupan cumi-cumi raksasa tersebut rencananya dilakukan mulai Rabu (30/4).

“Jika ternyata diketahui jantan, ini berarti laporan ilmiah pertama mengenai deskripsi jenis jantan dari spesie ini,” ujar Steve O’Shea, pakar cumi-cumi dari Universitas Teknologi Auckland yang akan terlibat dalam penelitian. Cumi-cumi kolosal betina pernah diidentifikasi dari spesimen yang ditemukan tahun 2003. Usai otopsi, bangkai cumi-cumi raksasa tersebut akan dipamerkan dalam tangki berisi formalin 900 liter di sebuah museum di Wellington.

Selama ini, cumi-cumi kolosal banyak diberitakan dari cerita dari mulut ke mulut nelayan. Tak ada seorang pun yang pernah melihatnya lansgung pada habitatanya di perairan dalam.

Seorang nelayan tanpa sengaja menangkap seekor cumi-cumi raksasa itu di lepas pantai Antartika pada Februari 2007 saat mengail ikan gigi Patagonia atau ikan bass Chili. Cumi-cumi tersebut terseret ujung kail dari laut dalam ke permukaan karena memangsa ikan tersebut.

Sadar bahwa hasil tangkapannya sangat bernilai, nelayan tersebut mengambilnya dan menjaga kondisinya di atas kapal. Kemudian, museum nasional Te Papa Tongerawa mengambil alih perawatan setelah dilaporkan.

Spesimen tersebut tercatat sebagai spesies Mesonychoteuthis hamiltoni terbesar yang pernah ditangkap. Cumi-cumi kolosal terbesar sebelumnya yang ditemukan tahun 2003 hanya seberat 330 kilogram dan berjenis kelamin betina. Meski demikain, seekor cumi-cumi kolosal diperkirakan dapat tumbuh hingga 13 meter.

sumber:

http://geoweek.wordpress.com/2008/10/27/cumi-cumi-raksasa-di-selandia-baru-akan-diotopsi/

Cumi-cumi Raksasa Dijaring di Teluk Meksiko

sumber:
http://m.antaranews.com

Washington (ANTARA News) - Beberapa ilmuwan AS di Teluk Meksiko secara tak terduga menjaring cumi-cumi raksasa yang berukuran 5,9 meter di lepas pantai Louisiana, kata Departemen Dalam Negeri AS pekan ini.

Departemen tersebut memperlihatkan betapa sedikit yang diketahui mengenai kehidupan di perairan dalam di Teluk itu.

Pada 1954 lsatu cumi-cumi raksasa ditemukan mengambang dalam keadaan mati di lepas pantai Mississippi Delta, spesies langka tersebut dilihat di Teluk Meksiko.

Cumi-cumi itu, yang berbobot 46,7 kilogram, tertangkap pada 30 Juli di jaring pukat lebih dari 1.500 kaki di bawah permukaan air, sewaktu spesies tersebut ditarik ke luar dari air oleh satu kapal penelitian.

Cumi-cumi raksasa, yang tak dapat bertahan hidup pada perubahan cepat di kedalaman air ketika dibawa ke permukaan, diawetkan dan dikirim ke National Museum of Natural History, Smithsonian Institution, untuk diteliti lebih lanjut.

Para ilmuwan di kapal penelitian tersebut --dari National Oceanic and Atmjospheric Administration dan Mineral Management Service di Departemen Dalam Negeri-- ikut dalam satu studi perdana mengenai makanan ikan paur sperm.

"Sewaktu jaring kapal pukat keluar dari air, saya dapat melihat bahwa kami menangkap sesuatu yang besar ... sangat besar," kata Anthony Martinez, ilmuwan mamalia laut di National Oceanic and Atmospheric Administration dan pemimpin ilmuwan di kapal penelitian tersebut, dalam satu pernyataan.

Sisa cumi-cumi raksasa telah ditemukan di dalam perut pemangsanya di perairan Teluk Meksiko, Karibia dan Florida Keys jadi para ilmuwan menyadari keebadaan cumi-cumi itu di Teluk.

Cumi-cumi tersebut, yang ditemukan oleh para peneliti itu, penting karena spesies tersebut sulit ditangkap, sehingga masih banyak yang perlu dipelajari mengenai spesies itu.

Michael Vecchione, Direktur National Systematics Laboratory di Fisheries Servic di NOAA, mengatakan cumi-cumi tersebut adalah tambahan penting bagi studi mengenai cumi-cumi di seluruh dunia.

"Temuan ini menggambarkan betapa sedikit yang kita ketahui mengenai apa yang berenang di sekitar perairan dalam di Teluk Meksiko," katanya.

Cumi-cumi raksasa, yang dapat mencapai panjang 40 kaki, biasanya ditemukan di perairan dalam seperti di lepas pantai Spanyol dan Selandia Baru.

"Ini adalah untuk pertama kali satu cumi-cumi benar-benar telah ditangkap selama penelitian ilmiah di Teluk Meksiko," katanya.

Studi perdana gabungan NOAA-MMS yang bertanggung jawab atas temuan tersebut adalah bagian dari studi dua tahun dengan dana 550.000 dolar AS guna memastikan sangat banyak dan beragamnya jenis ikan dan cumi-cumi yang dicari ikan paur sperm sebagai mangsanya.

Cara Mengatasi Penyakit guppy



Cara Mengatasi Penyakit

PENYAKIT yang umum menimpa guppy adalah jamur. Perlu dipahami jamur tumbuh dengan cara yang berbeda dari bakteri. Jamur tumbuh dengan spora dan selalu tumbuh dengan kondisi tertentu. Mereka berkembang mempunyai siklus tertentu berupa spora kemudian berubah menjadi organisme yang disebut miselium.

Jamur ini dapat berkembang biak sangat cepat, berbentuk seperti benang/ulir dan membentuk jaringan-jaringan seperti lapisan yang tipis. Sedangkan bakteri yang biasa menyerang guppy adalah mycobacterium piscium, juga beberapa penyebab lainnya.

Perlu diperhatikan untuk melakukan pengobatan secara efektif harus melakukan diagnosa yang akurat, sehingga dapat mengatasi penyakit yang timbul. Penyakit yang umum menyerang ikan guppy adalah :

a. Saprolegnia.

Ciri-ciri ikan yang terserang adalah bercak-bercak putih pada kulit ikan. Perawatannya teteskan alkohol metapen dalam tempat sebanyak 2 tetes dalam satu galon air/4 1,12) liter air. Langkah selanjutnya berikan garam dan biarkan beberapa saat.

Berikan hydrogen peroksida untuk membunuh bakteri yang melekat pada jaring ikan selama 15 sampai 30 detik. Atau bisa juga digunakan malachite green atau methyline blue atau acriflavin sebagai disinfektan. Cara perawatan ikan yang terkena infeksi bakteri sebaiknya diberi tambahan ruang sebelum mengobati.

b. Penyakit Bengkak atau Bloat

Ikan tampak gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung. Ini disebabkan karena peradangan usus ikan. Isolasi ikan yang terkena, lalu masukkan ke dalam satu galon air yang telah dibubuhi 2 sendok penuh garam Inggris. Biarkan selama 4 atau 6 jam, kemudian tambahkan air selama 12 jam. Setelah sembuh dapat dikembalikan ke tempat asal.

c. Jamur Mulut

Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih yang terletak di depan mulutnya. Jamur putih tersebut merupakan koloni sangat besar yang menempel pada mulut ikan, sehingga menutup mulut ikan sampai tidak bisa bernapas dan makan dapat menyebabkan ikan mati. Pengobatan menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air tambahkan 1 tetes obat merah dan metopen 2 tetes.

d. Penyakit Insang

Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh organisme virus. Ciri pada penyakit ini insang membuka, malas makan dan selalu di atas permukaan air. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling sulit untuk diatasi.

Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk lebih cepat dari badannya. Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan adalah dengan memberikan metapen mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan kemudian lakukan perawatan dengan menggunakan air garam dan memberikan tempat yang lebih besar dan luas.

e. Penyakit Kembung

Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan tampak sulit berenang ke dasar. Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan rendam ikan selama 3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam tempat yang ketinggian airnya 3 kali tinggi badan ikan. Masih ada beberapa penyakit yang sudah umum diketahui, misalnya kutu atau jarum.

guppy ikan cantik(sejarah)

SEJARAH IKAN GUPPY
teman-teman,,,
mau tau g??
ikan guppy ini banyak penggemar nya lho,,
ikuti aja yuk bacaan ini.....


Spesies ikan ini sebetulnya sudah ditemukan di tahun 1856 oleh ilmuwan Jerman bernama Wilhelm Peters. Namun di tahun 1866,kembali ditemukan guppy dengan warna yang lebih bervariasi lagi dibandingkan yang ditemukan sebelumnya yaitu oleh R.J.L. Guppy. Dia menemukan ikan yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Ikan ini begitu menarik perhatiannya sehingga ia merasa perlu mengirim spesimen ini ke kurator British Museum yang bernama Albert C. L. G. Günther. Setelah diperiksa, ikan ini ternyata merupakan spesies baru dan diberi nama “Girardinus guppyi” sebagai penghormatan bagi R.J.L. Guppy yang telah mengirimnya. meskipun telah ditemukan sebelumnya namun ikan ini lebih populer dengan sebutan ikan Guppy. Sehingga sampi saat ini ikan mungil berekor indah ini dinamakan ikan guppy. Jd qta tau skrg bahwa nama ikan guppy diambil dari nama penemunya.
Guppy (Poecilia reticulata), juga dikenal sebagai millionsfish adalah salah satu spesies ikan air tawar yang paling populer di dunia. Merupakan bagian kecil dari famili Poecilidae (panjang ikan betina 4-6 cm, jantan 2½–3½ cm) dan seperti semua anggota famili-nya, ikan ini berkembang biak dengan melahirkan. Umumnya untuk membedakan jenis kelamin guppy, untuk betina ekor tidak berwarna dan badan cenderung besar. Tapi berbeda dengan jantan, warna pada ekor terlihat jelas.
Sebagai ikan hias, keindahan guppy dipancarkan dari ekornya yang lebar dan corak tubuhnya yang variatif. Bahkan, karena keindahannya itu, guppy juga dilagakan dalam kontes.
Secara umum penamaan varietas guppy dapat dikelompokkan atas dasar, karakteristik badan bagian depan (upper body), badan bagian belakang (lower body), sirip, dasar warna dan gabungan diantaranya.
Penamaan karakteristik badan bagian depan atau upper body yang umum dikenal adalah platinum, metalik karena adanya warna platinum atau metalik dibadan bagian depan (dada), pada bagian badan belakang (lower body) dikenal nama tuxedo, pink white, Japan blue, gabungan bagian depan dan belakang tubuh dikenal corak cobra, sedangkan sirip memberikan penamaan yang disesuaikan dengan bentuknya seperti delta, spade, fan, lyre, sword, swallow, ribbon dan elongated dorsal, warnanya seperti biru, merah, putih, kuning dan coraknya seperti grass, mozaic. Penamaan yang paling umum dilakukan adalah atas dasar warna badan seperti biru, merah, hitam dan warna mata seperti albino. Warna mata merah yang sudah dapat diturunkan kepada generasi berikutnya dinamakan pula RREA (Real Red Eye Albino). Terkadangan penamaan diberikan pula atas dasar negara dimana guppy pertama kali diperkenalkan semisal German, Japan, dan American karena pencinta guppy dari negara-negara tersebut rajin menyilangkan dan menemukan jenis-jenis guppy baru.

CARA MEMBEDAKAN IKAN JANTAN DENGAN BETINA

1) Induk Jantan
a. Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut)yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yangpanjang.
b. Tubuhnya rampaing.
c. Warnanya lebih cerah.
d. Sirip punggung lebih panjang.
e. Kepalanya besar.

2)
Induk Betina
a. Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa siriphalus.
b. Tubuhnya gemuk
c. Warnanya kurang cerah.
d. Sirip punggung biasa.
e. Kepalanya agak runcing.

Jenis-jenis ikan guppy:

Cobra
Gen cobra ditandai dengan corak seperti kulit ular (snake skin) pada seluruh tubuh guppy jantan yang berwarna kombinasi hitam, putih atau kuning. Sangat banyak guppy yang bercorak cobra karena corak inilah yang sejak pertama kali sudah dapat diidentifikasi. Perubahan gen yang umum dijumpai pada jenis cobra adalah yang dikenal sebagai lace. Gen lace memiliki corak yang lebih halus dan komplek. Karena sangat mudah disilangkan, corak cobra ini dapat pula ditemui pada guppy betinanya.

Metalik
Penamaan ini merujuk kepada adanya warna biru atau abu-abu gelap metalik pada tubuh guppy jantan. Yang paling banyak dijumpai adalah jenis Metalik Cobra yang merupakan kombinasi gen metalik dan gen cobra. Jenis ini memiliki kepada dan dada berwarna metalik dan tubuh bagian belakang bercorak cobra.

Japan Blue
Jenis Japan Blue diperkirakan berasal dari populasi guppy liar di Jepang. Karakteristik jenis ini adalah adanya warna biru langit dipinggang guppy jantan, karena pengaruh gen lain warnanya dapat bervariasi dari ungu ke turquoise. Perkembangan terbaru dari jenis Japan Blue adalah Lazuli umumnya memiliki warna kepala dan pangkal ekor biru.

Pink White
Karakteristik jenis guppy ini adalah warna putih pink dipangkal ekor. Jenis ini baru saja diidentifikasi dengan sumber yang tidak diketahui asalnya. Warnanya bervariasi dari pink ke putih. Varian yang awal memiliki warna ekor dengan semburat merah, namun saat ini lebih banyka dijumpai dengan warna solid terang seperti biru dan putih.

Tuxedo
Gen tuxedo memberikan warna gelap ditubuh bagian belakang (pinggang) seperti warna hitam dan biru, namun tingkat coverage nya berbeda-beda. Umumnya menutupi separuh badan bagian belakang guppy. Gen tuxedo selain memberikan pengaruh pewarnaan, juga memberikan pengaruh pada ukuran sirip. Tuxedo cenderung memiliki sirip yang lebih besar.

Mozaic
Gen mozaic memperlihatkan corak atau pola garis bergelombang pada sirip guppy. Karakteristiknya pola warna biru di pangkal ekor dan memanjang ke arah sirip ekor. Polanya selalu mempunyai susunan yang beraturan antara biru dengan kuning atau biru tua dengan merah. Untuk mempertahankan gen mozaic tidaklah mudah, dia harus disilangkan dengan gen lain agar dihasilkan gen mozaic yang bercorak cantik.

Grass
Grass merupakan perkembangan dari mozaic. Gen grass diperlihatkan dari corak sirip ekor dan sirip punggung guppy yang berupa noktah-noktah berupa titik atau pisau halus berwarna hitam atau biru gelap. Bentuk noktah grass ternyata memberikan perbedaan warna, grass bercorak pisau halus muncul pada red grass sementara corak noktah titik pada blue grass. Namun saat ini baik red grass maupun blue gress memiliki corak noktah titik halus. Pada awal kemunculan grass warna sirip punggungnya transparant sehingga sering disebut pula glass grass

Leopard
Leopard dicirikan dengan adanya noktah tebal yang tersebar acak pada siripnya berwarna biru gelap hingga hitam. Kemungkinan gen varietas ini merupakan perkembangan dari mozaic namun dapat dijumpai pula pada silangan jenis cobra dengan jenis guppy berwarna polos. Saat ini jenis ini tidaklah terlalu banyak karena kurang begitu disukai oleh para hobbies

SEJARAH PENGALENGAN IKAN DI MEDITERANIA

Pendinginan dan pengalengan belum ditemukan pada abad kelima belas dan keenam belas sehingga Mediterania nelayan harus melestarikan menangkap mereka dengan pengasinan. Ikan juga diawetkan dalam air garam atau minyak, melalui merokok dan udara kering, tapi pengasinan merupakan cara yang paling umum. Yang umum sebagian besar ikan asin teri, belut, ikan sarden, herring, tuna, dan telur tuna dalam produk yang disebut bottarga (di Italia) atau poutargue (di Perancis). . Sepanjang Mediterania, sebuah produk banyak sekali yang asin, seperti yang kita lihat dari berkembang usaha ikan asin di Languedoc - teri dan belut - diekspor dari provinsi Toulouse, yang juga diekspor plum nya, kunyit, dan beras impor. . Dalam Languedoc, teri yang dijual di Narbonne pada tahun 1560 dan belut asin diangkut dari Carcassonne ke Toulouse di mana 1.500 belut asin terjual di 1468. . Semua's ikan Toulouse, kecuali teri dan belut, datang hari ini Spanyol. Perdagangan ikan asin menguntungkan karena packers lokal memiliki akses ke narbonnaise sel le, panci garam Narbonne. In January 1424, the buyer for the Archbishopric of Arles went to Ferrières to buy 54 salted eels. Pada Januari 1424, para pembeli untuk Keuskupan Agung Arles pergi ke Ferrières untuk membeli 54 belut asin. Dia bisa juga membeli beberapa yang diproduksi secara lokal poutargue, kering menekan telur tuna.

The pengasinan ikan, sebagian besar sarden dan ikan, juga merupakan keasyikan utama sepanjang pantai Laut Adriatik Kroasia. Di pantai barat Istria di Isola (Izola), Capo d'Istria (Koper), Pirano (Piran), Rovigno (Rovinj), dan di pulau Lésina (Hvar), Lissa (Vis), dan Lagosta (Lastovo) , ada sebuah industri yang luas curing sarden dan ikan, bersama dengan, dengan tingkat lebih rendah, mackerel, makarel kuda, dan garfish. The fisherman also served as curer and packer. nelayan ini juga menjabat sebagai Seorang penyembuh dan pembungkus. First, he landed the fish, and washed them in sea water. Pertama, ia mendarat ikan, dan mencucinya dalam air laut. Setelah ikan itu dikemas dalam kotak pinus kecil, dengan garam tersebar antara setiap lapisan. berat berlalu di atas untuk menekan keluar air garam dan menutup kesenjangan udara. This process was repeated until the fish, about fifteen hundred in all, were very compressed. Proses ini diulang sampai ikan, sekitar seribu lima ratus di semua, sangat terkompresi.

Ketika sebuah string panen buruk hit pasokan makanan Mediterania, ditambah dengan kecil menangkap ikan secara historis, semua orang menunggu kedatangan kapal butir utara, dan semakin membawa kapal-kapal ikan asin. Penemuan Bank Grand berlimpah di lepas pantai Newfoundland oleh nelayan dari negara-negara utara, ditambah dengan stok ikan kemiskinan Mediterania, menyebabkan perdagangan yang besar dalam ikan (yang paling sering menangkap ikan di Atlantik Utara) dengan Mediterania. The large-scale fishing of the Newfoundland banks began as early as the late fifteenth century, although Basque and Irish fishermen were there earlier. Para nelayan skala besar bank Newfoundland dimulai sejak akhir abad kelima belas, meskipun Basque dan Irlandia nelayan berada di sana sebelumnya. In 1598, English ships were docking in Leghorn with 5,613 casks of smoked herring, 268,645 pesci merluzzi (cod) and 513 fardi (bundles) of pesci stokfiss (air-dried cod called stockfish). Pada 1598, kapal Inggris yang docking di Leghorn dengan 5.613 tong dari herring merokok, 268.645 Pesci merluzzi (cod) dan 513 fardi (bundel) dari stokfiss Pesci (udara kering ikan disebut ikan asin). Salt cod is such a well-known product in Mediterranean countries such as Italy, Greece, Spain, and France that it is hard to remember that virtually all the cod was imported from the North Atlantic. Garam ikan adalah suatu produk terkenal baik di negara-negara Mediterania seperti Italia, Yunani, Spanyol, dan Perancis yang sulit untuk diingat bahwa hampir semua ikan itu didatangkan dari Atlantik Utara.

There are a variety of reasons for this importation. Ada berbagai alasan untuk impor ini. First, of course, is the lack of abundance in the Mediterranean. Pertama, tentu saja, adalah kurangnya kelimpahan di Mediterania. Although we know that salted fish was exported from Sicily to Palestine in the 1270s the fish in question was probably herring or tuna and it did not amount to a large trade. Meskipun kita tahu bahwa ikan asin diekspor dari Sisilia ke Palestina pada 1270-an ikan yang dimaksud adalah mungkin herring atau tuna dan tidak sebesar perdagangan besar. Second, the importation of cod increased not only because of Mediterranean demand but also because of favorable trade situations created by the Norwegian famine of 1315-17. Kedua, impor ikan meningkat tidak hanya karena permintaan Mediterania tetapi juga karena situasi perdagangan yang menguntungkan dibuat oleh Norwegia kelaparan 1315-1317. King Haakon of Norway issued an edict on July 30, 1316, permitting the export of stockfish and butter only to those who could import malt, flour, salt, and similar commodities in its place. Raja Haakon dari Norwegia mengeluarkan dekrit pada 30 Juli 1316, yang memungkinkan ekspor ikan asin dan mentega hanya kepada mereka yang bisa mengimpor malt, tepung, garam, dan komoditas serupa di tempatnya. This northern cod reached Sicily through the port of Trapani. Cod utara ini mencapai Sisilia melalui pelabuhan Trapani. This was necessary because the salt pans of Trapani supplied the northern fishermen with the salt they needed to haul back to the North Atlantic to salt the cod. Ini penting karena panci garam dari Trapani disediakan nelayan utara dengan garam yang mereka butuhkan untuk membawa kembali ke Atlantik Utara untuk garam ikan itu.

Basque, Irish, English, and other northern fishermen had been fishing the waters off Newfoundland from a very early date, but it wasn't until the arrival of countries with the strong navies that cod fishing became big business. Basque, Irlandia, Inggris, dan nelayan utara lainnya telah memancing di perairan lepas pantai Newfoundland dari tanggal awal yang sangat, tapi tidak sampai kedatangan negara-negara dengan angkatan laut yang kuat yang memancing ikan menjadi bisnis besar. Once the navies of England, Holland, and France entered the fray, the small-time fishermen were pushed out. Setelah angkatan laut Inggris, Belanda, dan Perancis memasuki keributan, batas waktu nelayan kecil dipaksa masuk.

The problem faced by open-ocean fishermen of the Middle Ages, after the weather and their fear, was how to preserve the fish in order to get them to market. Permasalahan yang dihadapi oleh nelayan-laut terbuka dari Abad Pertengahan, setelah cuaca dan ketakutan mereka, adalah bagaimana untuk mempertahankan ikan agar mereka ke pasar. The solution was to immediately gut the fish on board and pack them in barrels of brine or salt. Solusinya adalah segera usus ikan di papan dan pak mereka dalam barel dari air asin atau garam. Alternatively the fish were dried on land and shipped in that state. Atau ikan-ikan kering di darat dan dikirim dalam keadaan itu. The fishing off Newfoundland was especially abundant because of a broad continental shelf and an influx of nutrient-rich water at the sides of the shelf, where spawning takes places. * There were light ships, with only twelve fishermen and some more sailors gutting below deck, filling the hold all the way to the bridge with cod. Para nelayan dari Newfoundland terutama berlimpah karena landas kontinen luas dan masuknya air kaya gizi di sisi rak, di mana pemijahan mengambil tempat. * Ada kapal ringan, dengan hanya dua belas nelayan dan beberapa pelaut lebih gutting bawah dek , mengisi terus sampai ke jembatan dengan cod. There were also large ships that would salt their cod while still wet, and these were called "green cod." Ada juga kapal-kapal besar yang akan garam cod mereka saat masih basah, dan ini disebut "ikan hijau." By 1500 thousands of fishermen and seamen were sailing to the Newfoundland banks in a variety of ships and bringing their salt cod either to Brittany, England, Norway, or Holland for shipment or directly to the Mediterranean. Dengan 1500 ribuan nelayan dan pelaut yang berlayar ke bank Newfoundland dalam berbagai kapal dan garam mereka membawa ikan baik untuk Brittany, Inggris, Norwegia, atau Belanda untuk pengiriman atau langsung ke Mediterania. Marseilles was a major entrepôt for northern salt cod and took half of the French catch of dried cod and often re-exported it to other parts of the Mediterranean such as Spain and Greece. Marseilles adalah Entrepot utama bagi ikan garam utara dan mengambil setengah dari menangkap ikan kering Perancis dan sering diekspor kembali ke bagian lain dari Mediterania seperti Spanyol dan Yunani. Genoa also received a good portion of salt cod.

IKAN ASIN(UENAK)


Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat.
Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat.
FAKTOR2 NYA
Kecepatan penetrasi garam ke dalam tubuh ikan dipengaruhi oleh beberapa hal. Di antaranya:

* Konsentrasi garam

Semakin tinggi konsentrasi garam yang digunakan, semakin cepat proses masuknya garam ke dalam daging ikan. Akan lebih baik apabila digunakan garam kristal untuk mengasinkan.

* Jenis garam

Garam dapur murni (NaCl 95%) lebih mudah diserap dan menghasilkan ikan asin dengan kualitas yang lebih baik. Garam rakyat mengandung unsur-unsur lain (Mg, Ca, senyawa sulfat), kotoran, bakteri dan lain-lain yang dapat menghambat penetrasi garam dan merusak rasa ikan.

* Ketebalan daging ikan

Semakin tebal daging ikan, proses pengasinan akan membutuhkan waktu yang semakin lama dan garam yang lebih banyak. Sehingga ikan-ikan besar biasanya dibelah-belah, dikeping atau diiris tipis sebelum diasinkan.

* Kadar lemak dalam daging

Kadar lemak yang tinggi (di atas 2%) akan memperlambat penetrasi garam ke dalam daging ikan.

* Kesegaran daging ikan

Ikan yang kurang segar memiliki daging yang lebih lunak dan cairan tubuh yang mudah keluar, sehingga proses pengasinan bisa lebih cepat. Namun juga garam yang masuk dapat terlalu banyak sehingga ikan menjadi terlalu asin dan kaku.

* Suhu daging ikan

Semakin tinggi suhu daging ikan, semakin cepat garam masuk ke dalam tubuh ikan.
Ikan asin dan bahan pengawet berbahaya

Pengolahan ikan asin secara tradisional hampir selalu membutuhkan bantuan sinar matahari untuk mempercepat pengeringan, dan mencegah agar ikan tidak menjadi busuk.

Masalahnya matahari tidak selalu bersinar dengan cukup setiap harinya, terutama di musim hujan di mana awan mendung seringkali menutupi langit. Akibatnya, banyak ikan yang tidak terawetkan dengan baik, menurun kualitasnya, dan bahkan menjadi busuk.

Untuk mengurangi kerugian, sementara pengolah mengambil jalan pintas menggunakan bahan-bahan kimia seperti pestisida dan formalin. Bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan ini digunakan sebagai pengawet tambahan untuk mencegah pembusukan. Formalin juga mencegah pengurangan bobot ikan yang berlebihan akibat menguapnya cairan tubuh ikan yang diasinkan.

Alternatif bahan pengawet tambahan yang aman adalah khitosan. Akan tetapi bahan yang diekstrak dari cangkang udang dan kepiting ini belum populer dan belum diproduksi secara massal di Indonesia.

MOLUSCA


Moluska (filum Mollusca, dari bahasa Latin: molluscus = lunak) merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.

Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita.

Moluska dipelajari dalam cabang zoologi yang disebut malakologi (malacology).
Ciri tubuh

Tubuh tidak bersegmen. Simetri bilateral. Tubuhnya terdiri dari "kaki" muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, atau melakukan pergerakan.
Ukuran dan bentuk tubuh

Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Misalnya, siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18m.
Strukur dan fungsi tubuh

Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan, dan mantel.

Sistem saraf moluska terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaannya lengkap, terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.

Anatomi moluska relatif mirip dengan vertebrata. Hal ini menyebabkan banyak ahli memperkirakan bahwa vertebrata dan moluska masih memiliki kedekatan hubungan evolusi. Hal ini diperkuat pula dengan kenyataan bahwa moluska, terutama Cephalopoda, memiliki otak yang berkembang baik dan beberapa di antaranya terbukti memiliki kemampuan mengingat yang kuat.
Kerajaan: Animalia
Filum: Mollusca
Linnaeus, 175

Porifera (Latin: porus = pori,fer = membawa) atau spons atau hewan berpori adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana.

Ciri-ciri morfologinya antara lain:

* tubuhnya berpori (ostium)
* tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
* berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan

Ciri-ciri anatominya antara lain:

* memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid
* pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit

Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di laut.

Reproduksi

Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidup di air tawar. Secara seksual dengan cara peleburan sel sperma dengan sel ovum, pembuahan ini terjadi di luar tubuh porifera
Peran Porifera dalam kehidupan

Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi.

Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi sebagai obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.

penyu


Penyu adalah kura-kura laut. Penyu ditemukan di semua samudra di dunia. Menurut data para ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman Jura (145 - 208 juta tahun yang lalu) atau seusia dengan dinosaurus. Pada masa itu Archelon, yang berukuran panjang badan enam meter, dan Cimochelys telah berenang di laut purba seperti penyu masa kini.

Penyu memiliki sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang memberinya ketangkasan berenang di dalam air. Walaupun seumur hidupnya berkelana di dalam air, sesekali hewan kelompok vertebrata, kelas reptilia itu tetap harus sesekali naik ke permukaan air untuk mengambil napas. Itu karena penyu bernapas dengan paru-paru. Penyu pada umumnya bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Jarak 3.000 kilometer dapat ditempuh 58 - 73 hari.
Masa Bertelur

Penyu mengalami siklus bertelur yang beragam, dari 2 - 8 tahun sekali. Sementara penyu jantan menghabiskan seluruh hidupnya di laut, betina sesekali mampir ke daratan untuk bertelur. Penyu betina menyukai pantai berpasir yang sepi dari manusia dan sumber bising dan cahaya sebagai tempat bertelur yang berjumlah ratusan itu, dalam lubang yang digali dengan sepasang tungkai belakangnya. Pada saat mendarat untuk bertelur, gangguan berupa cahaya ataupun suara dapat membuat penyu mengurungkan niatnya dan kembali ke laut.

Penyu yang menetas di perairan pantai Indonesia ada yang ditemukan di sekitar kepulauan Hawaii. Penyu diketahui tidak setia pada tempat kelahirannya.

Tidak banyak regenerasi yang dihasilkan seekor penyu. Dari ratusan butir telur yang dikeluarkan oleh seekor penyu betina, paling banyak hanya belasan tukik (bayi penyu) yang berhasil sampai ke laut kembali dan tumbuh dewasa. Itu pun tidak memperhitungkan faktor perburuan oleh manusia dan pemangsa alaminya seperti kepiting, burung dan tikus di pantai, serta ikan-ikan besar begitu tukik tersebut menyentuh perairan dalam.

Di tempat-tempat yang populer sebagai tempat bertelur penyu biasanya sekarang dibangun stasiun penetasan untuk membantu meningkatkan tingkat kelulushidupan (survival). Di Indonesia misalnya terdapat stasiun penetasan di:

* Pantai selatan Jawa Barat (Pangumbahan, Cikepuh KSPL Chelonia UNAS)
* pantai selatan Bali (di dekat Kuta)
* Kalimantan Tengah (Sungai Cabang FNPF)
* pantai selatan Lombok
* Jawa Timur (Alas Purwo)
* Bengkulu (Retak ilir Muko-muko)
Di dunia saat ini hanya ada tujuh jenis penyu yang masih bertahan, yaitu

* Penyu hijau (Chelonia mydas)
* Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)
* Penyu Kemp’s ridley (Lepidochelys kempi)
* Penyu lekang (Lepidochelys olivacea)
* Penyu belimbing (Dermochelys coriacea)
* Penyu pipih (Natator depressus)
* Penyu tempayan (Caretta caretta)

Dari ketujuh jenis ini, hanya penyu Kemp's ridley yang tidak pernah tercatat ditemukan di perairan Indonesia.

Dari jenis-jenis tersebut, penyu belimbing adalah yang terbesar dengan ukuran panjang badan mencapai 2,75 meter dan bobot 600 - 900 kilogram. Penyu lekang adalah yang terkecil, dengan bobot sekitar 50 kilogram. Namun demikin, jenis yang paling sering ditemukan adalah penyu hijau.

Penyu, terutama penyu hijau, adalah hewan pemakan tumbuhan yang sesekali memangsa beberapa hewan kecil.
Dalam laporan Conservation International (CI) yang diumumkan pada simposium tahunan ke-24 mengenai usaha pelestarian penyu di Kosta Rika disebutkan, banyaknya penyu belimbing turun dari sekitar 115.000 ekor betina dewasa menjadi kurang dari 3.000 ekor sejak tahun 1982. Penyu belimbing telah mengalami penurunan 97% dalam waktu 22 tahun terakhir. Selain itu, lima spesies penyu juga beresiko punah, meski tidak dalam jangka waktu yang singkat seperti penyu belimbing.

Hampir semua jenis penyu termasuk ke dalam daftar hewan yang dilindungi oleh undang-undang nasional maupun internasional karena dikhawatirkan akan punah disebabkan oleh jumlahnya makin sedikit. Di samping penyu belimbing, dua spesies lain, penyu Kemp’s Ridley dan penyu sisik juga diklasifikasikan sebagai sangat terancam punah oleh The World Conservation Union (IUCN). Penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang atau penyu abu-abu (Lepidochelys olivacea), dan penyu tempayan atau loggerhead (Caretta caretta) digolongkan sebagai terancam punah. Hanya penyu pipih (Natator depressus) yang diperkirakan tidak terancam.


Sebagian orang menganggap penyu adalah salah satu hewan laut yang memiliki banyak kelebihan. Selain tempurungnya yang menarik untuk cendramata, dagingnya yang lezat ditusuk jadi Sate penyu berkhasiat untuk obat dan ramuan kecantikan. Terutama di Tiongkok dan Bali, penyu menjadi bulan-bulanan ditangkap, disantap, tergusur dari pantai, telurnyapun diambil. Meski sudah ada Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pelestarian Jenis Tumbuhan dan Satwa, yang melindungi semua jenis penyu, perburuan terhadap hewan yang berjalan lamban ini terus berlanjut. Untuk mencegah kepunahan penyu, terutama penyu belimbing, beberapa negara telah melindungi tempat bertelur penyu. Salah satunya adalah di Jamursba Medi, yang terletak di pantai utara Irian. Pantai itu baru-baru ini ditetapkan sebagai wilayah konservasi.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Sauropsida
Ordo: Testudinata
Upaordo: Cryptodira
Superfamili: Chelonioidea