Rabu, 05 Mei 2010
rotifera(avertebrata air)
Rotifera sering disebut Rotatoria, merupakan binatang cosmopolitan. Dikenal sebagai Wheel Animacules (binatang beroda). Ukuranya mencapai 40µm-2,5µm, rata-rata 200µm. Tubuhnya transparan, jika berwarna itu disebabkan oleh saluran pencernaan. Rotifer memiliki masa hidup yang tidak terlalu lama. Usia betina pada suhu 25◦C adalah antara 6-8 hari sedangkan yang jantan hanya 2 hari. Rotifer memiliki toleransi salinitas mulai dari 1-60 ppt, perubahan salinitas yang tiba-tiba dapat mengakibatkan kematian.
Tubuhnya terbagi atas 3 bagian :
1. Bagian anterior
Bagian ini ditutupi oleh lapisan kutikula, yang kadangkala ada hiasannya. Ciri khas rotifera yaitu adanya korona di bagian anterior. Terdapat lingkaran silia, di atas pedestal yang terbagi dua yang disebut trochal disk. Trochal disk bergerak mambranela, seperti dua roda yang berputar. Trochal disk berfungsi untuk berenang dan makan. Apabila tidak digunakan dapat ditarik ke dalam tubuhnya.
2. Bagian Badan (Truck)
Bentuk badan ada yang bulat dan ada yang lurus, terdapat 3 tonjolan kecil, memiliki 2 antena lateral dan sepasag antena dorsal. Alat inderanya berupa rambut halus di ujung antena.
3. Bagian kaki
Memiliki 1-4 jari. Pada rotifera, jari berfungsi untuk merayap, dengan cara di tempelkan pada benda di sekelilignya. Mengandung 2-30 kelenjar perekat yang bermuara diujung jari. Pada rotifera, sesil pedal gland (kelenjar kaki ) berfungsi untuk membentuk cangkang.
Rotifera memiliki kulit epidermis (lapisan tipis) dengan jumlah nuclei yang tetap, di bawah epidermis terdapat otot. Peseudocopela berisi cairan dan sel amobid yang bercabang. Rotifera berenang dengan bantuan silia pada korona dan ada yang menjalar dibantu oleh kaki. Mulutnya terdapat dibagian ventral dan dikelilingi oleh sebagian korona, mulutnya berhubungan dengan pharynx atau mastax yang berfungsi untuk menangkap dan mengelilingi makanan. Organ yang menghubungkan parinx dengan perut disebut tubular oseophagus.
Kulit luar yang keras menutupi tubuhnya disebut lorica memberikan Rotifer bentuk tubuh yang jelas. Kadang-kadang lorica memiliki duri anterior dan posterior yang berfungsi sebagai pertahanan diri dari predator atau sebgai alat pengapung. Rotifer tersusun atas kurang lebih 950 sel, memiliki system saraf, pencernaan, ekskresi dan reproduksi yang sangat khusus. Kaki yang memanjang pada bagian posterior digunakan untuk melekat.
Alat eksresinya dengan 2 protonepridia yang berfungsi sebagai osmoregulator. Otaknya merupakan massa ganglion dorsal, terletak diatas mastax, alat inderanya berupa sensory bristle, ciliatedpit dan mata.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar