Rabu, 17 Maret 2010

paus

Penghuni terbesar lautan adalah paus. Jenis paus yang dikenal sebagai "ikan paus biru" mempunyai berat lebih dari 150,000 kilogram dan panjangnya lebih dari 30 meter. Ikan raksasa ini dapat menyelam hingga kedalaman 800 - 1000 meter dan kembali ke permukaan dengan mudah dalam waktu 15 - 20 detik. Karena tulangnya terbuat dari bahan berongga yang terisi minyak, ia dapat dengan mudah mengapung di permukaan air.

Ikan paus juga sangat terampil menyelam. Tubuhnya sangat tahan terhadap tekanan yang tinggi di kedalaman air laut. Oksigen yang mengalir dalam darah dan otot-ototnya bercampur dengan zat-zat kimia memberinya tenaga saat di dalam air atau saat tidak bernafas.

Paus mempunyai sistem sirkulasi yang khas yang dapat mengalirkan darah secara langsung dari organ menuju otak. Melalui cara ini, sampai saat paus muncul di permukaan air untuk bernafas, ia tetap dapat mengirim oksigen di dalam tubuhnya secara langsung ke otak, organ yang paling membutuhkan oksigen. Melalui cara ini, paus dapat tetap berada di bawah laut selama kurang lebih 15 - 20 menit tanpa bernafas.

Ikan paus menyemburkan air dari lubang atau hidung di atas kepalanya. Paus menggunakan hidungnya hanya untuk bernafas. Pada saat ini, Paus melepaskan udara dari dalam paru-parunya. Karena udara ini mengandung uap air dan suhunya lebih panas daripada udara luar, ini tampak sebagai air dari kejauhan.

Badan ikan paus biasanya berbentuk seperti torpedo dan sangat cocok untuk berenang dalam air. Ekor paus melintang dan sejajar dengan permukaan air. Dengan ekor seperti ini, paus mampu mendorong dirinya ke depan di dalam air.

Dibawah kulit ikan paus ada lapisan lemak yang tebalnya sekitar 50 centimeter. Fungsi lapisan lemak ini untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap sekitar 34 - 37 derajat celcius. Setiap tahun di bulan Desember dan Januari, paus abu-abu berpindah dari Laut Utara ke pantai selatan Amerika Utara dan sampai di California. Tujuan mereka berpindah ke air yang lebih hangat adalah untuk melahirkan bayinya. Yang menarik adalah ikan paus betina yang hamil tidak makan apapun sepanjang perjalanan mereka, karena ia sama sekali tidak membutuhkannya.

Selama hari-hari panjang musim panas, ia telah banyak makan dari laut yang subur di Utara, karenanya ia telah menyimpan cukup tenaga untuk perjalanan yang panjang. Setelah paus betina mencapai pantai di Meksiko barat, ia segera melahirkan bayinya. Bayi ikan paus menyusu induknya dan menyimpannya sebagai lemak sebanyak mungkin. Persiapan ini membuat mereka kuat untuk berpindah kembali, yang dimulai di bulan Maret.

Ikan paus memiliki otot yang mengelilingi kelenjar susu paus betina. Ketika paus menggerakkan otot ini, tekanan yang dihasilkan membuat induk tersebut mampu menyemprotkan air susu langsung ke dalam mulut bayinya. Air susu paus bentuknya hampir seperti padatan dan sangat berlemak, sehingga tidak tercampur dengan air laut. Zat yang diminum bayi akan terlarut dalam perut, dan juga mengandung air yang dibutuhkan olehnya.

Lapisan berminyak, yang tembus pandang menutupi mata paus untuk melindunginya dari berbagai efek yang membahayakan dari air laut. Ikan paus mempunyai indera peraba dan pendengaran yang tajam. Ia mengetahui arah di dalam air dengan mengikuti gema suara yang dibuatnya. Cara kerja indera tersebut mirip dengan radar.
Tentang Penulis: AsianBrain.com Content Team. Asian Brain adalah pusat pendidikan Internet Marketing PERTAMA & TERBAIK di Indonesia. Didirikan oleh Anne Ahira yang kini menjadi ICON Internet Marketing Indonesia. Kunjungi situsnya: www.AsianBrain.com

Tidak ada komentar: