CERPEN : Di Mana Aku ?
Posting cerpen by: Puma
Total cerpen di baca: 187
Total kata dlm cerpen: 878
Tanggal cerpen diinput: Wed, 14 Apr 2010 Jam cerpen diinput: 5:16 PM
Aku sekarang telah beranjak dewasa, umurku 25 tahun. Dan aku sudah mendapatkan semua yang aku inginkan, makanan, orang-orang yang mencintai aku, dan yang terpenting kebahagiaan di dalam hidupku. Tetapi masih ada satu hal yang belum aku dapatkan hingga sekarang. Dan aku merasa aku tidak akan mungkin menggapai impianku tersebut. Aku bermimpi ingin menjadi orang yang sukses dan aku ingin menjadi orang yang di sanjung banyak orang. Tapi apakah itu mungkin terjadi kepadaku ?. 25 tahun aku hidup di dalam kegelapan, aku tidak tau aku berada di mana, walaupun aku mengerti bahwa aku di tempat di mana aku dilahirkan, dan juga di tempat di mana aku hidup di hari-hariku.Saat aku duduk seorang diri, aku masih marasa ada orang yang sedang memperhatikanku, dan itu sangat membuatku takut, apakah itu keluargaku atau temanku, atau mungkin orang yang ingin berbuat jahat kepadaku. Sejak aku di lahirkan, aku hanyalah seorang yang buta, dan ke dua orang tuaku sangat sedih dengan keadaan yang terjadi kepadaku. Tetapi orang tuaku tidaklah putus asa, beliau mencoba selalu untuk mengobati mataku, agar aku dapat melihat. Karena orang tuaku adalah orang yang sangat kaya, jadi aku sangat bersyukur, walaupun aku buta tetapi orang tuaku selalu memberikan kasih sayangnya kepadaku, dan aku juga mempunyai banyak teman yang juga menyanyangiku. Tetapi aku masih merasa hidup sendiri, kadang aku bertanya dimana aku ? dan itu membuatku sangat sedih, ingin rasanya aku pergi jauh dan tidak menyusahkan ke dua orang tuaku. Suatu hari ke dua orang tuaku membawa aku untuk keliling kota dengan menggunakan mobil yang sangat mewah, dan juga mengadakan pesta di restoran yang sangat mahal bersama keluarga dan juga kerabat. Aku merasa bahagia, karena ini adalah hari ulang tahunku yang ke 25 tahun. Tetapi apa yang terjadi, aku tidak dapat melihat keindahan yang ada di sekitarku, bagaimana aku bisa melihat keindahan di sekitarku, akupun juga tidak dapat melihat diriku sendiri. Di tengah tawa riang para tamu yang sudah berkumpul, aku menyadari bahwa ada banyak orang yang sedang membicarakan aku. Karena aku sudah tidak tahan, maka aku langsung saja berkata ’siapa yang berbicara di sana?’ ibuku datang kepadaku dan bertanya ”anakku ada apa? kamu ingin berbicara dengan siapa? Semua yang ada di sini adalah keluarga dan teman-teman kamu” ’Ibu, aku ingin tahu siapa yang membicarakan tentang aku, aku tidak pernah melihat mukanya dan aku tahu mereka adalah teman aku, tetapi aku tidak suka kalau mereka berbohong mau menjadi teman seorang yang buta seperti aku’. Semua terdiam dan saling memandang satu sama lain, dan suasana menjadi sangat tegang, karena orang tuaku mulai menyuruh semua teman-temanku mendekat kepadaku, lalu ibuku berkata, ’sepuluh orang ini adalah teman kamu, lima cewek dan lima cowok’ ’saya hanya ingin teman yang cowok saja yang berada di depan saya, baiklah sekarang saya ingin satu satu dari kalian berbicara, apa saja saya tidak peduli , saya hanya ingin mengenal suara itu, dan setelah saya mengetahui siapa orangnya, saya tidak akan marah, dan saya tidak akan berkata apa-apa, tetapi saya ingin dia langsung meninggalkan tempat ini, dan jangan pernah lagi kembali kehadapanku’.Satu persatu para cowok berbicara, dan tidak ada satupun suara itu yang terdengar sama di telingaku. Lalu aku memanggil ibuku, ’Ibu, apakah tidak ada cowok lain disini selain mereka ?’ ’tidak ada anakku, yang ada hanya mereka’. Akupun terdiam dan menangis, aku meminta maaf kepada semua tamu yang telah hadir, dan aku memutuskan untuk pulang kerumah, karena aku merasa malu dan lelah. Setelah kita tiba di rumah, ibu dan ayahku mendatangiku dan memelukku lalu bertanya ’apakah kamu baik-baik saja anakku, apa yang menggangu pikiran kamu, mana mungkin ada orang yang berani mencela kamu, kamu adalah anak orang kaya, dan mereka tidak berani berbuat jahat kepadamu. ’Ibu aku sangat takut, aku ingin mengatakan hal ini sejak lama, tetapi aku tidak berani mengatakannya’ kedua orang tuaku sangat bingung, dan ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. ’mengapa kamu takut mengatakan sesuatu kepada ayah dan ibu? Karena kalau ada sesuatu yang terjadi kepadamu apa yang dapat kamu perbuat tanpa bantuan ayah dan ibu?, sekarang ceritakanlah apa yang telah terjadi kepadamu?’ dengan sangat ketakutan aku mulai berbicara ’Ayah ibu setiap malam aku selalu bermimpi, dan aku selalu terbangun dan berjalan seorang diri, dan saat aku sadar aku telah jauh dari ruman, dan aku selalu bertanya di mana aku ? dan saat aku bertanya hal itu, selalu ada seorang cowok yang datang dan membawaku pulang, dan akupun tertidur lagi, dan di pagi hari aku masih merasa bahwa cowok itu sedang memperhatikan aku sepanjang hariku.’ ’apakah dia manusia atau?’ ’saya tidak tahu ibu, saya tidak pernah berbicara dengan dia, dan saya berfikir siapa yang membicarakanku di restoran itu adalah dia’ ’dia siapa?’ ’dia yang selalu membawa aku pulang saat aku bermimpi dan berjalan kelua rumah’. Setelah aku menyampaikan hal ini kepada ke dua orang tuaku, aku merasa aman dan tidak merasa takut lagi. Dan entah mengapa aku tidak bermimpi dan berjalan keluar rumah di tengah malam, dan saat aku sendiri aku tidak merasakan ada orang yang memperhatikan aku. Semuanya telah berubah dan sekarang aku menjalani hidupku dengan lebih berani, walaupun aku tidak akan pernah melihat betapa indahnya pagi dan malam, karena semuanya itu untukku adalah indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar